Mengenal Obon , Festival untuk menghormati arwah leluhur di Jepang

festival arwah di jepang

Musim Panas di Jepang salah satunya adalah identik dengan diadakannya berbagai macam kegiatan berupa festival atau dalam bahasa jepangnya adalah お祭り. Diantara sekian banyaknya festival atau お祭りyang ada di Jepang festival Obon (お盆) menjadisalah satu festival atau perayaan yang paling terkenal.

Festival Obon tidak hanya berlangsung satu hari saja, melainkan beberapa hari tepatnya pada tanggal 13 samapi dengan tanggal 15 Agustus setiap tahunnya, ada juga beberapa wilayah di Jepang yang melakukan serangkaian fesival obon sampai dengan tangal 16 Agustus. Festival ini berisikan serangkaian kegiatan upacara dan tradisi di Jepang yang dikhususkan untuk menghormati arwah  orang mati atau leluhur yang sudah terlebih dahulu meninggal. Umumnya Obon dikenal sebagai upacara yang berkaitan dengan kepercayaan agama Buddha Jepang, namun pada prakteknya sekarang ini perayaan obon tidak bisa dijelaskan dengan dogma agama Buddha, tapi lebih kepada hasil sinkretisme atau perpaduan yang kompleks antar berbagai kebiasaan.

Ritual yang dilakukan selama Obon biasanya berupa menyalakan api kecil di depan rumah yang dipercaya berfungsi sebagai tanda penunjuk jalan bagi para arwah leluhur yang akan pulang ke rumahnya, kegiatan ini disebut sebagai Mukaebi , kemudian ada juga pembacaan mantra oleh pemuka agama yang disebut sebagai Tanagyou.

Sebagai penutup dari rangkain festival atau perayaan Obon, diadakanlah acara menari bersama yang biasa disebut sebagai Bon Odori (盆踊り). Pelaksanaan Bon Odori biasanya dilaksanakan ketika terang bulan pada tanggal 15 atau 16 juli menurut kalender tenpo. Kalender tenpo atau tenporeki (天保暦)  sendiri merupakan kalender lunisolar yang digunakan Pada 18 februari 1844 hingga 31 desember 1872. Pada tanggal 15 -16 inilah bulan dipercaya bisa menerangi  orang yang menari hingga larut malam.

September 2, 2022