Tidak Boleh Sembarangan! Begini Susunan Hina-Ningyou Untuk Hinamatsuri!

Tanggal 3 Maret diperingati sebagai perayaan Hinamatsuri yang dikhususkan untuk mendoakan kesehatan, keselamatan, dan keberkahan anak perempuan di Jepang. Dalam perayaan perayaan ini ada kebiasaan khusus yakni dengan memajang boneka satu set lengkap mulai dari raja hingga para dayang-dayang istananya.

Satu set boneka lengkap ini diletakkan di atas panggung yang sebut dengan dankazari yang jumlahnya ditentukan berdasarkan jumlah boneka yang ada. Peletakkan boneka-boneka ini tidak boleh sembarangang namun sudah ditentukan sesuai dengan aturan yang berlaku turun-termurun.

Tangga paling atas merupakan tempat boneka yang melambangkan kaisar (Odairisama) dan permaisuri (Ohinasama). Dairisama berarti “istana kaisar”, dan Hina berari sang putri atau anak perempuan.

Tangga kedua akan diletakkan sannin kanjo atau tiga boneka puteri istana. Ketiga puteri istana ini akan membawa minuman sake dengan yang paling tengah membawa mangkuk sake (sakazuki) diletakkan di atas sampou. Sementara dua boneka lainnya membawa poci sake (kuwae no choushi), dan wadah sake yang disebut ohaguro.

Tangga selanjutnya akan berisi boneka para pemusik yang berjumlah 5 boneka yang disebut dengan gonin bayashi. Boneka-boneka ini masing-masing membawa alat musik diantaranya taiko,ookawa, kostuzumi, dan seruling. Sementara itu boneka penyanyi akan membawa kipas lipat.

Pada tangga keempat ada dua boneka menteri (daijin) yang terdiri dari menteri kanan (Udaijin) dan menteri kanan (Sadaijin). Menteri kanan digambarkan sebagai seseorang yang masih muda sedangkan menteri kiri sebaliknya.

Tangga terakhir diletakkan tiga pesuruh pria (Shichou). Ketiganya masing-masing membawa bungkusan berisi topi (Daligasa), sepatu, dan payung.

 

Cr.wikipedia

Pict.tsunagu japan